PALOPOPOS. CO. ID, TOBULUNG–Proyek normalisasi atau pengerukan sungai Ratona yang terletak di Kelurahan Sampoddo, Wara Selatan, Kota Palopo hingga mengakibatkan kerusakan Talud.
Diketahui, proyek ini dilaksanakan atas aspirasi atau usulan salah satu anggota DPRD Palopo di daerah pemilihan pada Kecamatan Wara Selatan.
Kerusakan talud yang amblas ini rupanya disengaja pihak pelaksana karena sudah tidak layak.
Pejabat pembuat komitmen (PPK), Dinas PUPR Kota Palopo, Hasyim Basri mengungkapkan keberadaan talud tersebut sengaja dibongkar karena sudah tidak memiliki daya tahan. “Talud ini sudah lama. Melihat kondisinya sudah tidak layak. Bagian bawah sudah menggantung, jadi kita bongkar saja,” katanya, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Pembongkaran talud tersebut bukan tidak didasari alasan. Selain keberadaannya sudah lama, juga speknya masih menggunakan sistem lama yang tidak memakai plat atau beton pada setiap ruas sebagai penahan. “Kita sudah siapkan perencanaan untuk membangun talud bar pada sungai itu. Pada waktu Pj. Wali Kota Palopo, Asrul Sani kita mengecek sungai tersebut dan sekaligus merencanakan mengganti talud pada sungai itu. “Memang kalau di lihat dari luar, talud itu masih bagus. Namun bagian bawahnya sudah gosong akibat kikisan air yang sifatnya pasang surut,” katanya.
Pihaknya juga bahkan sudah berkoordinasi Lurah Sampoddo sebelum mengerjakan normalisasi, termasuk membongkar talud tersebut yang dinilai sudah tidak layak. Kabid Jasa Kontruksi, Dinas PUPR ini, menambahkan proyek normalisasi ini dikerjakan dengan volume kurang lebih 500 meter.
“Yang jelas pembanguan talud ini sudah masuk dalam perencanaan kami tahun depan. Kita berharap anggaran DAK dari pusat nantinya dapat dialokasikan untuk membangun talud baru,” katanya. (rul/ikh)