Makassar — Figur Rita Asminarseh, S.Pd, adalah sosok guru Bahasa Inggris yang telah membuktikan bahwa inovasi pendidikan tidak mengenal batas tempat, fasilitas, atau latar belakang. Mengajar di SMAN 1 Luwu Timur, ia dikenal sebagai pendidik yang visioner, kreatif, dan berjiwa pembelajar sepanjang hayat.

Lahir dan besar di Sulawesi Selatan, Rita tumbuh dengan kecintaan pada bahasa dan kebudayaan lokal. Latar belakang itulah yang kemudian membentuk pandangannya bahwa pembelajaran Bahasa Inggris tidak boleh memutus akar budaya peserta didik, tetapi justru harus menjadi jembatan antara kearifan lokal dan dunia global.

Semangat Kolaboratif

Sebagai guru, Rita tidak hanya mengajar di ruang kelas, tetapi juga menjadi motor penggerak kolaborasi lintas bidang. Dalam karyanya yang mengantarkannya meraih Juara 1 Guru SMA Anugerah Guru Prima (AGP) PGRI Sulsel 2025, ia berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Luwu Timur untuk menggali arsip cerita rakyat dari para tetua desa.

Kolaborasi itu membuka ruang baru bagi murid-muridnya untuk belajar langsung dari sumber kearifan lokal. Cerita-cerita itu kemudian mereka tulis ulang dalam Bahasa Inggris dan dikemas dalam bentuk produk digital kreatif, hasil perpaduan budaya dan teknologi.

Integrasi AI dalam Pembelajaran Kontekstual

Rita termasuk generasi guru yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Dalam proyeknya bertajuk “Kolaborasi Pembelajaran Mendalam Berbasis Cerita Lokal Melalui Integrasi Budaya dan Teknologi Digital”, ia memperkenalkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT dan Gemini sebagai alat bantu belajar.